Dalam postingan sebelumnya saya sudah sedikit menulis tentang Wat Po di Bangkok, Thailand. Baca disini.
Beragam nama atau sebutan buat Wat Po
Wat po dalam bahasa Thailand disebut Wat Phra Chetuphon Vimolmangklararm Rajwaramahaviharn. Jujur saya sulit sekali melafalkan nama untuk Wat Po yang sangat panjang ini. Selain itu banyak juga yang menyebut Wat Po sebagai Budha Tidur atau Reclining Buddha karena memang yang menjadi ikon Wat Po adalah patung Buddha tidur yang terbuat dari lapisan emas.
Fakta menarik mengenai Wat Po di Bangkok – Thailand
Setiap temple ataupun Wat pastinya memiliki cerita menarik dalam proses pembangunannya, begitupun dengan Wat Po. Berikut beberapa hal menarik mengenai Wat Po.
Tempat lahirnya Pijat tradisional Thailand
Salah satu kekuatan wisata Thailand terletak pada pijat tradisionalnya yang sangat terkenal dan ternyata Wat Po merupakan tempat asal lahirnya pijat tradisional Thailand ini, selain itu juga terdapat tempat untuk belajar pijat tradisional Thailand disini.
Karena terkenal dengan pijat tradisionalnya maka tidak heran jika teman traveler diminta untuk antri setidaknya 30 menit. Yang akan memijat biasanya biksu yang tinggal di Wat Po. Saya sendiri tidak mencoba untuk dipijat jadi tidak dapat memberikan ulasan mengenai sensasi pijat tradisional Thailand di Wat Po.
Sejarah Wat Po
Berdasarkan data sejarah Wat Po berdiri pada tahun 1688 dan patung Buddha tidur yang terdapat dibagian dalam temple berukuran 46 meter dengan tinggi 15 meter. Patung Buddha tidur tersebut berlapis emas dan dibagian kakinya berlapis kerang mutiara.
Mangkok penampung doa dan harapan di Wat Po
Para traveler yang ingin melihat patung Buddha tidur ini akan diarahkan untuk bergerak searah melalui lorong masuk. Namun sebelum masuk kita diwajibkan untuk melepaskan sepatu dan menyusunnya di rak sepatu yang telah disediakan oleh petugas.
Jika teman traveler berjalan mengelilingi patung Buddha tidur ini, maka dibagian kaki Buddha akan kita lihat petugas yang akan menukarkan uang receh kepada setiap orang yang ingin berdoa. Dengan memberi 20 THB teman traveler akan mendapatkan segenggam koin dari petugas tersebut.
Lalu menyusuri lorong disepanjang Patung Buddha tidur tersebut tepat dibagian belakangnya teman traveler akan melihat beberapa mangkok berwarna hitam, maka masukkan koin yang telah ditukar tersebut kedalam mangkok dan jangan lupa berdoa dan sebutkan keinginan teman traveler. Cukup berdoa dalam hati saja ya hehehe…
Menurut mitosnya jika koin kita habis tepat di mangkok yang terakhir niscaya permohonan kita akan terkabul. Saya…?!! Well, lagi – lagi saya tidak mencoba karena saya termasuk yang tidak percaya akan mitos seperti ini. Namun jujur saya sangat menikmati suasana disekitar lorong ini karena suasananya yang tenang dan tidak berisik seperti di bagian depan patung Buddha tidur.
Salam,
Erbina Barus
Related post read here:
Menyaksikan Bali Kite Festival di Sanur – Bali
Menyaksikan waterblow di Nusadua Bali
GWK – Garuda Wisnu Kencana – tujuan wisata di Bali
Menyusuri Akihabara saat travel di Tokyo – Jepang
erbina barus 